Kamis, 30 Mei 2013

SINOPSIS NOVEL FIKSI



Judul buku      : Sentuhan Indah Itu Bernama Cinta
Penulis             : Mira W.
Tebal buku      :304 halaman
Penerbit           : PT. Gramedia Pustaka Utama
Kota terbit       : Jakarta
Tahun terbit     : 2007

Tara adalah gadis kecil yang duduk di bangku SD yang mempunyai wajah menawan, pintar,menarik, mata yang indah gayanya yangmenarik mendiami sebuah rumah di Jakarta. Dirumah tersebut Tara tinggal bersama ayahnya.
Pagi itu Tara pergi ke sekolah.Disekolah Tara dikenal sebagai ewek yang paling rajin dan pintar di kelasnya.Di sekolah dia selalu diganggu temannya yaitu Ferel, Ferel selalu mengganggu Tara, Tara sering kesal melihat kelakuan Ferel yang selalu saja pinjam buku kepada Tara.Dengan seringnya Ferel menggoda dan mengganggu Tara dengan itu pula mereka menjadi teman dekat.Ferelpun sering belajar bersama dirumah Tara. Mereka berteman hingga lulus SD, tetapi setelah ada pengumuman kelulusan ternyata Ferel tidak lulus, saat ayah Ferel tau kalau Ferel tak lulus ayah Ferel sangat marah dan mengira Ferel tidak lulus karena berteman dengan Tara. Tarapun berusaha menjelaskan tapi ayah Ferel tetap tidak suka kepada Tara dan tetap menganggap Tara adalah penyebab tidak lulusnya Ferel, tapi bukan Tara penyebab tidak lulusnya Ferel, memang akhir-akhir iu sebelum ujian Ferel jadi seringdiam menyendiri dan kadang kala matanya berkaca-kaca seperti menahan tangis, entah masalah apa yang dihadapi Ferel.
Tara mengetahui perubahan temannya Ferel tidak biasanya Ferel seperti itubiasanya dia ceria, jail, tidak bisa diam, tapi mengapa sekarang dia jadi pendiam seperti itu. Tarapun berusaha bertanya kepada Ferel, tapi Ferel tetap saja tidak mau menceritakan masalahnya  dan tetap menyimpan masalahnya seorang diri. Sampai akhirnya Ferel pergi, pindah rumah, dan mencari sekolah baru, tanpa memberi tahu Tara dan mengabari keberadaan Ferel.Tara mencobauntuk mencari Ferel kenapa diapergi tanpa meninggalkanpesan apapun.Seakan-akan Ferel menghindar dan menjauhi Tara sampai 9 tahun mereka tidak bertemu lagi, tapi Tara tetap dan menari Ferel dan ingin bertanya kenapa diapergi tanpa bilang apa-apa.Sebenarnya kenapa Ferel hingga sampai Ferel lulus SMA. Dan akhirnya Ferel berniat melanjutkan sekolahnya di Sidney, dia hidup disana, dia tidak bekerja dia tinggal di apartemen, kiriman yang dari ayahnya sudah cukup unuk memenuhi kebutuhannya tiap hari, buat beli mobil juga bisa biarpun tidak baru, tapi bekas  sudah cukup keren, karena Ferel mahir memodifikasi mobil bekas dia bisa menjadi mobil yang gaya dan keren. Kebetulan juga dia mempunyai bengkel di Sidney.Hobi memodifikasi mobil itu yang selalu mengisi hari-hari Ferel dan si Bidu temannya sampai akhirnya si Ferel menjadi idola para gadis di Sidney.
Tara pergi ke Sidney tanpa diduga dan tanpa di duga-duga Tara bertemu Ferel, Tara merasa bahagia karena dia selalu mengharap bisa bertemu dengan Ferel. Saat di Sidney Tara tinggal di Apartemen Nana(temannya). Sejak pertemuan Tara dengan Ferel di Sidney itu mereka menjadi sering bertemu dan Ferel juga sering ke apartemen Nana, tapi setelah mereka sering bertemu tiba-tiba Ferel kembali menghilang dan menjauhi Tara.Taramencari kembali bahkan ke apartemen Ferel juga tidak ada.Tara penasaran lagi kenapa Ferel menghilang lagi tanpa sebab.Rasa-rasanya Ferel tidak ingin meninggalkan Sidney dan ingin mencari Ferel terus, tapi Tara tau ada yang menunggu di Jakarta, Frans kekasih Tara.
Dua minggu sudah Tara di Sidney, ketika dia mau pulang ke Jakarta Tara ingin menemui Ferel hanyasekedar untuk berpamitan saja, Tara pergi ke apartemen Ferel tapi Ferel juga tak kunjung datang, Tarapun pulang. Saat berada di pesawat pikiran Tara selalu ke Ferel. Malam itu Ferel pulang dari bar, dia mengemudi mobilnya dengan kecepatan hebat, sampai-sampai polisi mengejarnya, tapi Ferel tetap mengemudi dengan kecepatan tinggi dan karena kecepatan tinggi itu ferel mengalami kecelakaan diaterluka parah termasuh pada bagian wajah. Bidu memberikan kabar pada Nana bila Ferel kecelakaan tapi Tara sudah pulang, Nana pun menelpon dan memberi tahu pada Tara kalau Ferel kecelakaan, Tarapun kembali ke Sidney dan menjenguk Ferel, setelah dia tahu Ferel mengalami cacat di wajahnya, tapi entah apa sebabnya tiba-tiba Tara bilang kalau Tara tidak mau kehilangan Ferel lagi apapun yang terjadi Tara tidakmau kehilangan Ferel.
Dua minggu sudah Frans melamar Tara. Franspun tidak pernah berfikir lagi kalau Tara akanmeninggalkan Frans, karena Frans sudah melamar dia, tapi kenyataan berkata lain, tiba-tiba Tara memutuskan pertunangannya dengan Frans, Franspun tidak bisa bilang apa-apa lagi Frans sendiri juga bingung harus bilang apa dia sama orang tua Frans padahal baru seminggu yang lalu dia member  kabar bahagia tentang hubungannya dengan Tara, tapi tiba-tiba kebahagiaan itu telah lenyap dengan perasaanberat hati apapun yang terjadi Frans harus menyampaikan kepada orang tua dia tentang hubungannya dengan Tara. Akhirnya Frans harus bisa menerima semua keputusan Tara kalauTaraakan meikah dengan Ferel.
Dengan gaun yang sempurna, elegan Tara akhirnya menikah di Gereja, mereka mengungkapkan sebuah janji bahwa apapun yang terjadi mereka akan tetap bersatu sebenanrnya mereka menjadi satu.2 tahun sudah Ferel dan Tara menikah, tapi Ferel tidak pernah menyentuh Tara sedikitpun karena Ferel masih merasa trauma tentang perbuatan paman Tardi pada saat Ferel duduk di bangku SD tepatnya saat berusia 12 tahunkurang 3 hari. Paman Tardi adalah paman yang selalu dibanggakan Ferel, bagi Ferel paman Tardi adalah seorang pahlawan bagi dia. Saat itu paman Tardi sedang menginap di rumah Ferel saat ayah Ferel pergi keluar kota, saat itu dirumah dalam keadaan sepi hanya Ferel dan paman Tardi, saat itu mereka tidur berdua di kamar Ferel, tanpa pernah Ferel pikirkan sebelumnya tanpa Ferel bayangkan paman Tardi yang bagi dia seorang pahlawan ternyata paman Tardi adalah seorang Homo, bejatnya lagi dia memperlakukan Ferel seperti seorang istri yang sangat diasayangi. Setelah kejadian itu Ferel mengalami trauma berat, dia suka menyendiri bahkan matanya sering berkaca-kaca seakan-akan ada masalah yang membuatnya tidak bisa memikulnya kekecewaan, kesedihan, trauma, dendam, kebencian semuanya bercampur menjadi satu, Ferel menceritakan penderitaannya selama ini karena kejadian itulah selama ini Ferel tidak pernah melakukan hubungan seperti layaknya istri dan suami.
Tara tidak mau tinggal diam, dia mengobati suaminya. Ferel siduruh ke psikiater, usaha Tarapun tidak sia-sia Ferel mengalami kesembuhan, hingga dokternya berkata agar  Ferel bisa sembuh mereka disuruh berlibur, mereka pun pergi ke Sidney, di Sidney itulah Ferel terasa mempunyai hidup baru, mereka tinggal lama di sana, sampai akhirnya mereka pun mempunyai 3 orang anak, Nadine, Alvino dan Ronaldo, dengan kedatangan mereka bertiga hidup Ferel terasa lebih sempurna kepedihan yang dia rasakan dulu dapat dia kubur dalam-salam seiring berjalannya waktu, rumah tangga mereka mendapat musibah Ferel sakit “Alzheimer” penyakit yang menyebabkan kemunduran intelektual yang progresif, bisa diobati tapi tidak bisa disembuhkan, penyakit yang menyebabkan perusakan memori, kemampuan bicara dan komunikasi, hingga pada akhirnya Ferel tidak lagi mengenali anak-anaknya bahkan istri yang sangat dia cintai, di tengah bencana rumah tangga mereka Frans datang sebagai dokter yang merawat Ferel, makin hari Ferel tidak mengalami kemajuan bahkan penyakitnya bertambah parah, tidak bisa berjalan bahkan diajak berkomunikasi. Rencananya  Fereldibawa ke panti jompo. Namun Tara sadar ia tak akan membawa Ferel ke panti jompo. Karena ia diingatkan oleh pendeta yang memimpin prosesi pemberkatan nikahnya saat ia kembali berkunjung ke gereje di mana ia dan Ferel menikah. Ia diingatkan pada janji pernikahan.
Beberapa hari setelah itu pagi-pagi Ferel diajak Tara dan anak-anaknya pergi ke sebuah tempat dengan Ferel duduk di kursi roda, Tara setia mendorongnya tempat itu adalah gedung sekolahan saat SD, saat mereka baru mengenal cinta gedung ini yang membuat mereka menganal kata cinta, bahkan ketika cinta itu sendiri belum hadir dalam kamus mereka, cinta iu yang mengikat mereka dalam sebuah perkawinan yang tak ternoda.
Dengan usaha Tara kembali menceritakan semua itu pada Ferel, Ferel menoleh dan menatapnya Tara membalas tatapan suaminya dengan tatapan paling lembut dan paling menyejkkan yang pernah dia miliki “Jangan khawatir Ferel” bisiknya mesra aku janji masa itu akan datang kembali menjenguk kita setiap hari, setiap kali kamu ketemu Tara, seiap kali itu pula ku akan mengingatkannya perasaan sedih, gembira, mengharukan, bahagia yang tak pernah berubah semuanya dani balut perasaan yang sama, sentuhan yang sama dan sentuhan itu bernama cinta. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar