Judul
buku : Sentuhan Indah Itu Bernama
Cinta
Tebal
buku :304 halaman
Penerbit
: PT. Gramedia Pustaka Utama
Kota
terbit : Jakarta
Tahun
terbit : 2007
Tara adalah gadis kecil
yang duduk di bangku SD yang mempunyai wajah menawan, pintar,menarik, mata yang
indah gayanya yangmenarik mendiami sebuah rumah di Jakarta. Dirumah tersebut
Tara tinggal bersama ayahnya.
Pagi itu Tara pergi ke
sekolah.Disekolah Tara dikenal sebagai ewek yang paling rajin dan pintar di
kelasnya.Di sekolah dia selalu diganggu temannya yaitu Ferel, Ferel selalu
mengganggu Tara, Tara sering kesal melihat kelakuan Ferel yang selalu saja
pinjam buku kepada Tara.Dengan seringnya Ferel menggoda dan mengganggu Tara
dengan itu pula mereka menjadi teman dekat.Ferelpun sering belajar bersama
dirumah Tara. Mereka berteman hingga lulus SD, tetapi setelah ada pengumuman
kelulusan ternyata Ferel tidak lulus, saat ayah Ferel tau kalau Ferel tak lulus
ayah Ferel sangat marah dan mengira Ferel tidak lulus karena berteman dengan
Tara. Tarapun berusaha menjelaskan tapi ayah Ferel tetap tidak suka kepada Tara
dan tetap menganggap Tara adalah penyebab tidak lulusnya Ferel, tapi bukan Tara
penyebab tidak lulusnya Ferel, memang akhir-akhir iu sebelum ujian Ferel jadi
seringdiam menyendiri dan kadang kala matanya berkaca-kaca seperti menahan
tangis, entah masalah apa yang dihadapi Ferel.
Tara mengetahui
perubahan temannya Ferel tidak biasanya Ferel seperti itubiasanya dia ceria,
jail, tidak bisa diam, tapi mengapa sekarang dia jadi pendiam seperti itu.
Tarapun berusaha bertanya kepada Ferel, tapi Ferel tetap saja tidak mau
menceritakan masalahnya dan tetap
menyimpan masalahnya seorang diri. Sampai akhirnya Ferel pergi, pindah rumah,
dan mencari sekolah baru, tanpa memberi tahu Tara dan mengabari keberadaan
Ferel.Tara mencobauntuk mencari Ferel kenapa diapergi tanpa meninggalkanpesan
apapun.Seakan-akan Ferel menghindar dan menjauhi Tara sampai 9 tahun mereka
tidak bertemu lagi, tapi Tara tetap dan menari Ferel dan ingin bertanya kenapa
diapergi tanpa bilang apa-apa.Sebenarnya kenapa Ferel hingga sampai Ferel lulus
SMA. Dan akhirnya Ferel berniat melanjutkan sekolahnya di Sidney, dia hidup
disana, dia tidak bekerja dia tinggal di apartemen, kiriman yang dari ayahnya
sudah cukup unuk memenuhi kebutuhannya tiap hari, buat beli mobil juga bisa
biarpun tidak baru, tapi bekas sudah
cukup keren, karena Ferel mahir memodifikasi mobil bekas dia bisa menjadi mobil
yang gaya dan keren. Kebetulan juga dia mempunyai bengkel di Sidney.Hobi
memodifikasi mobil itu yang selalu mengisi hari-hari Ferel dan si Bidu temannya
sampai akhirnya si Ferel menjadi idola para gadis di Sidney.
Tara pergi ke Sidney
tanpa diduga dan tanpa di duga-duga Tara bertemu Ferel, Tara merasa bahagia
karena dia selalu mengharap bisa bertemu dengan Ferel. Saat di Sidney Tara
tinggal di Apartemen Nana(temannya). Sejak pertemuan Tara dengan Ferel di
Sidney itu mereka menjadi sering bertemu dan Ferel juga sering ke apartemen Nana,
tapi setelah mereka sering bertemu tiba-tiba Ferel kembali menghilang dan
menjauhi Tara.Taramencari kembali bahkan ke apartemen Ferel juga tidak ada.Tara
penasaran lagi kenapa Ferel menghilang lagi tanpa sebab.Rasa-rasanya Ferel
tidak ingin meninggalkan Sidney dan ingin mencari Ferel terus, tapi Tara tau
ada yang menunggu di Jakarta, Frans kekasih Tara.
Dua minggu sudah Tara
di Sidney, ketika dia mau pulang ke Jakarta Tara ingin menemui Ferel
hanyasekedar untuk berpamitan saja, Tara pergi ke apartemen Ferel tapi Ferel
juga tak kunjung datang, Tarapun pulang. Saat berada di pesawat pikiran Tara
selalu ke Ferel. Malam itu Ferel pulang dari bar, dia mengemudi mobilnya dengan
kecepatan hebat, sampai-sampai polisi mengejarnya, tapi Ferel tetap mengemudi dengan
kecepatan tinggi dan karena kecepatan tinggi itu ferel mengalami kecelakaan diaterluka
parah termasuh pada bagian wajah. Bidu memberikan kabar pada Nana bila Ferel
kecelakaan tapi Tara sudah pulang, Nana pun menelpon dan memberi tahu pada Tara
kalau Ferel kecelakaan, Tarapun kembali ke Sidney dan menjenguk Ferel, setelah
dia tahu Ferel mengalami cacat di wajahnya, tapi entah apa sebabnya tiba-tiba
Tara bilang kalau Tara tidak mau kehilangan Ferel lagi apapun yang terjadi Tara
tidakmau kehilangan Ferel.
Dua minggu sudah Frans
melamar Tara. Franspun tidak pernah berfikir lagi kalau Tara akanmeninggalkan
Frans, karena Frans sudah melamar dia, tapi kenyataan berkata lain, tiba-tiba
Tara memutuskan pertunangannya dengan Frans, Franspun tidak bisa bilang apa-apa
lagi Frans sendiri juga bingung harus bilang apa dia sama orang tua Frans
padahal baru seminggu yang lalu dia member kabar bahagia tentang hubungannya dengan Tara,
tapi tiba-tiba kebahagiaan itu telah lenyap dengan perasaanberat hati apapun
yang terjadi Frans harus menyampaikan kepada orang tua dia tentang hubungannya
dengan Tara. Akhirnya Frans harus bisa menerima semua keputusan Tara kalauTaraakan
meikah dengan Ferel.
Dengan gaun yang
sempurna, elegan Tara akhirnya menikah di Gereja, mereka mengungkapkan sebuah
janji bahwa apapun yang terjadi mereka akan tetap bersatu sebenanrnya mereka
menjadi satu.2 tahun sudah Ferel dan Tara menikah, tapi Ferel tidak pernah
menyentuh Tara sedikitpun karena Ferel masih merasa trauma tentang perbuatan
paman Tardi pada saat Ferel duduk di bangku SD tepatnya saat berusia 12 tahunkurang
3 hari. Paman Tardi adalah paman yang selalu dibanggakan Ferel, bagi Ferel
paman Tardi adalah seorang pahlawan bagi dia. Saat itu paman Tardi sedang
menginap di rumah Ferel saat ayah Ferel pergi keluar kota, saat itu dirumah
dalam keadaan sepi hanya Ferel dan paman Tardi, saat itu mereka tidur berdua di
kamar Ferel, tanpa pernah Ferel pikirkan sebelumnya tanpa Ferel bayangkan paman
Tardi yang bagi dia seorang pahlawan ternyata paman Tardi adalah seorang Homo,
bejatnya lagi dia memperlakukan Ferel seperti seorang istri yang sangat diasayangi.
Setelah kejadian itu Ferel mengalami trauma berat, dia suka menyendiri bahkan
matanya sering berkaca-kaca seakan-akan ada masalah yang membuatnya tidak bisa
memikulnya kekecewaan, kesedihan, trauma, dendam, kebencian semuanya bercampur
menjadi satu, Ferel menceritakan penderitaannya selama ini karena kejadian
itulah selama ini Ferel tidak pernah melakukan hubungan seperti layaknya istri
dan suami.
Tara tidak mau tinggal
diam, dia mengobati suaminya. Ferel siduruh ke psikiater, usaha Tarapun tidak
sia-sia Ferel mengalami kesembuhan, hingga dokternya berkata agar Ferel bisa sembuh mereka disuruh berlibur,
mereka pun pergi ke Sidney, di Sidney itulah Ferel terasa mempunyai hidup baru,
mereka tinggal lama di sana, sampai akhirnya mereka pun mempunyai 3 orang anak,
Nadine, Alvino dan Ronaldo, dengan kedatangan mereka bertiga hidup Ferel terasa
lebih sempurna kepedihan yang dia rasakan dulu dapat dia kubur dalam-salam
seiring berjalannya waktu, rumah tangga mereka mendapat musibah Ferel sakit
“Alzheimer” penyakit yang menyebabkan kemunduran intelektual yang progresif,
bisa diobati tapi tidak bisa disembuhkan, penyakit yang menyebabkan perusakan
memori, kemampuan bicara dan komunikasi, hingga pada akhirnya Ferel tidak lagi
mengenali anak-anaknya bahkan istri yang sangat dia cintai, di tengah bencana
rumah tangga mereka Frans datang sebagai dokter yang merawat Ferel, makin hari
Ferel tidak mengalami kemajuan bahkan penyakitnya bertambah parah, tidak bisa
berjalan bahkan diajak berkomunikasi. Rencananya Fereldibawa ke panti jompo. Namun Tara sadar
ia tak akan membawa Ferel ke panti jompo. Karena ia diingatkan oleh pendeta
yang memimpin prosesi pemberkatan nikahnya saat ia kembali berkunjung ke gereje
di mana ia dan Ferel menikah. Ia diingatkan pada janji pernikahan.
Beberapa hari setelah
itu pagi-pagi Ferel diajak Tara dan anak-anaknya pergi ke sebuah tempat dengan
Ferel duduk di kursi roda, Tara setia mendorongnya tempat itu adalah gedung
sekolahan saat SD, saat mereka baru mengenal cinta gedung ini yang membuat
mereka menganal kata cinta, bahkan ketika cinta itu sendiri belum hadir dalam
kamus mereka, cinta iu yang mengikat mereka dalam sebuah perkawinan yang tak
ternoda.
Dengan usaha Tara
kembali menceritakan semua itu pada Ferel, Ferel menoleh dan menatapnya Tara
membalas tatapan suaminya dengan tatapan paling lembut dan paling menyejkkan
yang pernah dia miliki “Jangan khawatir Ferel” bisiknya mesra aku janji masa
itu akan datang kembali menjenguk kita setiap hari, setiap kali kamu ketemu
Tara, seiap kali itu pula ku akan mengingatkannya perasaan sedih, gembira,
mengharukan, bahagia yang tak pernah berubah semuanya dani balut perasaan yang
sama, sentuhan yang sama dan sentuhan itu bernama cinta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar