Sinar mentari yang makin menyengat
diiringi kicauan burung mengawali hari yang indah ini. Ketiga sahabat pun
melakukan aktifitas rutinnya yaitu sekolah. “Tritho” alias “Trio Mentho” yabg
terdiri dari tiga gadis cantik yaitu Christie, Putri, dan Tata sudah masuk ke
sekolah lewat pintu gerbang.
Christella Alexandru (Christie),
mentho yang paling cantik, paling feminism, dan paling suka dandan. Namun
perkataannya yang blak-blakan dan ceplas-ceplos terkadang sangat mengiris hati.
Putri Kuncoro Djoyoningrat (Putri), mentho yang setengah tomboy, paling
pemberani, paling nekat, dan pilang jago dalam hal bermusik. Elisabeth Thalitha
Laquintha Wibowo (Tata), mentho yang paling manis, paling kutu buku , paling
jenius (karena Tata adalah seorang juara angkatan/ranking 1 pararel), dan
dialah yang paling dewasa di Tritho. Hari-hari mereka terisi dengan omongan
Christie yang centil, omongan Putri yang sedikit acuh tak acuh, dan omongan
Tata yang dewasa dan menegahi.
Pagi hari berjaan dengan biasa dengan
matematika sebagai sarapan pagi hari.
TOK TOK TOK TOK.
“Permisi Bu. Maaf mengganggu
sebentar.” Kata bapak Waka kesiswaan sembari menghampiri bu Susi si guru
matematika.
“Aduh kira-kira Pak Agus mau ngapain
ya?”ujar Christie setengah deg-degan.
“Tenang aja Beb.pak Agus nggak bakal
macem-macem kok.” Kata Kevin menenangkan Christie.
Melihat hal itu Putri berkata dengan
nada sebal, “Ihh.. nggak cowoknya, nggak ceweknya semuanya sama! ALAY!!”
“Udahlah biarin aja. Namanya juga lagi
dimabuk cinta. Nanti kalo udah teler paling nangis-nangis dan nanti
ujung-ujungnya juga balik ke kita kalo udah sadar dari telernya.” Tanggap Tata
dengan santai.
Pak Agus berjalan ke depan dan
berhenti tepat di tengah.
“Anak-anak, hari ini kalian kedatangan
murid baru di kelas kalian. Silahkan masuk dan perkenalkan diri kalian! Saya
tinggal dulu. Saya titip ya Bu Susi. Terimakasih.” Bu Susi mengangguk tanda
mengerti.
“Selamat pagi bu. Selamat pagi
teman-teman. Kami berdua ini pindahan dari jogja. Saya Fernando Depta Nasa
Wijaya biasa dipanggil Fernan/Nando.” Kata salah seorang dari muid baru tadi.
“Saya Ferdinand Depta Nasa Wijaya
biasa dipanggil Ferdi/Erdin. Kami berdua ini kembar. Perbedaan kami terletak
pada pipi kami. Saya memiliki tahi lalat di pipi kiri, sedangkan saudara kembar
saya tidak memiliki tahi lalat. Kami berdua harap kita semua dapat berkawan
baik. Terimakasih.” Ujar seorang yang
bertahi lalat di pipi kiri itu.
“Sama-sama. Silahkan duduk di bangku
kosong . ehm. Tunggu dulu saya minta Tata pindah ke meja sebelah. Biar Fernan duduk sama Putri terus ferdi duduk
bareng Tata. Jadi nanti kalau ndak mudeng tanyanya deket.” Perintah bu Susi.
Betapa irinya hati gadis-gadis lain karena tidak bisa duduk sebangku dengan
kembar yang berparas rupawan dan berpenampilan menawan ini.
Beberapa hari berlalu, semua mulai
berbaur. GLEKK GLEKK GLEKK. Christie meminum jus jambunya.
“Heh Christie! Kenapa ketawa-ketii sendiri?”
Tanya Tata heran.
“Jatuh cinta sejuta rasanya. Apalagi
kalo jatuh cintanya sama cowok ganteng Fernando tersayang. Huhm..” kata
Christie dengan genitnya.
BRAKK!!
“Gila,
sinting, miring, apa keputer 180 derajat sih otakmu? Sadar Chris! Kamu udah
punya pacar! Inget Kevin, Chris!”Putri membentak.
“Biarin
aja ini kan hidup aku, ini hati aku terserah aku donk hidup mau ngapain!
Terserah aku donk! Capek ya ngomong sama kalian berdua! Nggak ada yang ngerti
aku! Bikin bete! Duluan ya, BYE!” Ujar
Christie dengan santainya. Dan berjalan pergi kemudian pergi menghilang
di tengah kerumunan.
“Sial!”
gerutu Putri.
“Napa?”
Tata kebingungan.
“Jujur
aja aku sebenernya juga suka sama Fernan. Gimana donk?” keluh Putri.
“Ya
udah. Mau gimana lagi terpaksa kamu memang harus jujur .” Tata member saran.
“Secepatnya..”
lanjut Tata
Keesokkan
harinya, di jam yang sama, dan di tempat yang sama.
“Chris,
sebelumnya aku mau jujur sama kamu. Kalo aku suka sama Fernan.” Seketika muka
Christie langsung mengkerut dan kecut.
“APA?!?
Kamu suka sama Fernan? “Christie tak percaya.
“Terserah
kamu akhirnya nanti kamu menganggap aku apa. Karena ini masalah hati dan
tersrah aku mau suka sama siapa. Kamu nggak punya hak untuk ngatur aku. Dan
seharusnya kamu sadar kalo kamu itu udah punya pacar yaitu si Kevin. Tapi kamu
malah suka sama cowok lain.” Putri membela diri.
“T-t-ta-tapi..”
Christie kecewa.
“Udah
diomongin secara baik-baik dan santai aja ya? Jangan ada yang pake emosi tapi
pale pikiran dan pake hati.” Tata mencoba jadi penengah di situasi itu.
“Tapi
kamu itu tega banget sama aku. Kamu tahu kan kalo aku itu sukanya sama Fernan
bukan Kevin.” Christie berujar.
“Apa?!?”
terdengar suara seorang lelaki disusul dengan suara gelas pecah.
“Jadi
kamu lebih sayang sama Fernan ketimbang sama aku Beb? OK. Fine!”ternyata lelaki
tersebut adalah Kevin yang kemudian melangkah pergi dan menghilang. Christie
pun jadi bingung.
“Ini-ini
semua gara-gara kalian! Aku benci sama kalian! Kevin tunggu aku!”ujar Christie
yang kemudian berlari menyusul Kevin.
“Aku
memang salah. Kenapa aku harus omongin ini semua? Harusnya aku diem. Aku pendem
sendiri semua ini. Tata ini semua gara-gara kamu. Gara-gara aku nurutin
omonganmu keadaannya jadi kacau gini! Kamu yang salah Ta!” omel Putri yang
kemudian juga meninggalkan Tata. Sehingga sekarang Tata sendirian
“AARRRGGGHHH!!!
Terus aja slahin aku! Kalian yang nggak pernah ngerti aku.”tak sadar, seketika
air mata menetes ke pipi Tata.
“Ni,
saputangan buat hapus air mata kamu. Kasihan pipi kamu yang tembem itu basah
dan kotor kena air mata yang seharusnya tak menetes.” Dengan lembut Tata pun
meraih saputangan dari tangan Ferdinand. Kemudian menghapus air matanya.
“Boleh
gabung?” Tanya Ferdinand dengan nada berhati-hati. Tata melihat mata Ferdinand
kemudian mengangguk.
“Aku
gabung juga ya?” Tanya Fernando dengan setengah tertawa.
“Hehe..
Iya gabung aja.” Kata Tata dengan sedikit senyum yang tergurat di wajah
manisnya.
“Kamu
lagi ada masalah ya?” Tanya Fernando penasaran.
“He.eh..”
jawab Tata sembari mengelap mukanya.
“Kamu
ini gimana sih Nan? Udah jelas-jelas dia nangis gitu masih ditanyain begitu.
Mengerti perasaan orang lain dikit donk!” bisik Ferdinand dengan membentak.
“Hahahahaha..”
“Lho
Ta kenapa kamu ketawa? Emang ada yang lucu?”Ferdi seketika bingung.
“Lho
emang kamu lupa kalo kita ini punya wajah yang lucu dan imut-imut?”kata
Fernando pada Ferdinand dengan lugunya.
“Hahahahaha..
Kalian ini bener-bener lucu dan konyol! Bikin orang sakit perut tau.
Hahahahaha..” kata Tata sembari teru tertawa terbahak-bahak.
“Nah,
kalo kamu ketawa gini kan lebih cantik daripada waktu nangis.” Ferdinand
mencoba merayu. Dan Fernando hanya melirik saudara kembarnya lalu menggelengkan
kepalanya.
“O
iya kamu tadi bilang punya masalah. Emang masalahnya apa?” Ferdinand langsung
berlagak dewasa. Tata hanya tersenyum.
“Christie
dan Putri marah sama aku. Mereka benci sama aku. Dan kata mereka akulah yang
jadi penyebab. Aku yang salah.” Jelas Tata.
“Kok
bisa sih Beb?” Ferdinand genit. Tata meliriknya kemudian tersenyum.
“Kemarin
Christie bilang kalo dia itu saying sama kamu nando. Nah, ga berapa lama Putri
juga bilang ke aku kalo dia juga suka sama kamu Nan ke aku. Ya itu waktu
Christie pergi ninggalin aku dan Putri berdua. Putri bingung harus giman ya aku
bilang sama dia kalo kita harus jujur sebagai sahabat kita kan harus saling terbuka. Dan ternyata dia memutuskan
untuk jujurnya itu barusan tadi. Christie shock, emosi, dan marah-marah.
Dampaknya aku yang kena semprot.” Si kembar pun mendengarkan cerita Tata sambil
manggut-manggut.
“Eh,
tunggu dulu. Tapi bukannya Christie itu udah punya pacar? Kevin kan?”potong
Ferdinand.
“He.eh
makanya itu. Ya kalo menurut aku sebenernya Christie juga yang salah.” Tata
berargumen.
KRIIIIINNNGGG!!!
“Udah
bel tu. kita masuk kelas yok!” ajak Fernando. Dan mereka bertiga pun berjalan
bersama ke kelasnya.
“Eh,
Ta, kamu ada acara ndak habis pulang sekolah?” Ferdinand berbisik pada Tata.
“Ndak
sih. Emang napa?” Tata penasaran.
“Makan
bareng yok! Hehe..” kata Ferdinand dengan tersenyum lebar.
“OK!”
Tata setuju. Sejak saat itula hubungan Tata dengan kembar semakin dekat. Namun
ternyata hal itu hanya dimanfaatkan oleh si kembar untuk mengambil informasi
dari Tata. Walaupun sebenarnya tidak sepenuhnya begitu bagi Ferdinand.
Hari
minggu pagi Tritho telah berdanadan rapi di rumah masing-masing karena mereka
mendapat undangan untuk makan siang bersama di rumah kembar. Satu persatu
undangan pun datang yaitu Tata, Christie, Putri dan yang terakhir yaitu Kevin.
Mereka duduk bersama di meja makan bundar milik keluarga kembar.
“Siang
semua! Makasih ya udah mau dateng ke rumah aku buat makan bareng di sini.”sapa
Ferdinand selaku tuan rumah. Terlihat muka semua orang di meja itu tampak
sedikit tidak nyaman dengan keberadaan diri mereka sendiri di tempat itu.
Seperti terjebak.
“Sebenernya
aku dan Ferdinand ga boleh ikut campur dalam masalah kalian ini. Tapi sayangnya
ternyata aku juga sebagai salah satu akar dari permasalahan ini. Jadi, aku juga
harus ikut campur tangan dalam masalah ini.” Fernando berkata dengan
keterbukaan hati yang mendalam.
“Jujur
aja aku prihatin dengan keadaan kalian sekarang ini. Aku tahu batin kalian saat
ini sangat tersiksa dengan semua masalah ini. Kalian mungkin bisa nutupin semua
itu dengan guyonan, senyum, dan tawa yang selalu kalian tunjukkan. Tapi mata
kalian tak bisa bohong. Dari sorot mata kalian terpancar kalo kalian sendiri
sedang hancur, terluka, berantakkan, dan kacau. Aku pun tahu saat ini kalian
sedang kebingungan dan cepat-cepat ingin pergi dari sini setelah makan bersama.
Karena kalian muak dan benci dengan orang-orang yang sedang duduk smeja dengan
kalian. Kami ingin menyelesaikan semuanya. Dan keadaan kembali seperti dulu.”
Jelas Ferdinand dengan santai setengah serius.
“Aku
tahu sebenernya kalo Christie dan Putri itu suka sama aku. Dan buat Adrian
Kevinranu Mahendra aku minta maaf banget. Karena hal ini hubungan kamu dan
Christie jadi renggang. Aku tidak ingin berpihak pada siapapun. Aku hanya ingin
menyatukan pikiran kalian. Aku ingin kalian sejalan. Putri aku tahu kamu merasa
bahwa Tata adalah penyebab semua ini. Tapi, tidakkah kamulah yang memutuskan
untuk jujur sama Christie. Tata hanya memberikan saran bukan menyuruhmu. Dan
jika kamu sudah memberikan keputusan, kamu harus terima resikonya.” Jelas Fernando
panjang lebar.
“Dan
untuk Christie aku tahu bila kamu suka sama aku mungkin rasamu ke aku lebih
dari rasamu ke Kevin. Aku bahagia kamu punya rasa itu ke aku. Namun, dibalik
rasa bahagia itu ada seseorang yang sangat terluka hatinya. Hati yang tulus mau
mencintai kamu apa adanya. Yaitu hati Kevin. Kekasih kamu sendiri. Mungkin
memang hakmu untuk mencintai seseorang. Namun pantaskah bila seseorang
mencintai orang lain selain pacarnya yang telah berhubungan dengannya untuk
waktu yang cukup lama? Tahukah perlakuanmu sungguh mengiris hati? Coba kamu
bayangkan bila kamu yang ada di posisi Kevin perasaanmu pasti juga sakit banget.aku
bukannya mau nyalahin kamu. Tapi aku mau kamu ada di jalan yang seharusnya.”
Fernando kembali memberikan penjelasan.
Seketika
mereka saling bertatap muka dengan ekspresi shock dan merasa bersalah.
“Ta,
aku minta maaf ya Ta. Aku yang salah. Aku yang nyalahin kamu. Maaf ya Ta” ujar
Putri yang kemudin memeluk Tata kemudian menangis di pelukan Tata.
“He.eh
Put. Sebelum kamu minta maaf aku udah maafin kamu kok.” Kata Tata yang juga
kemudian menitihkan air mata.
“Semuanya
aku mau minta maaf kalo selama ini aku udah salah paham sama kalian. Aku
nyalah-nyalahin kalian. Padahal aku sendiri yang salah. Aku yang bodoh. Aku
yang ga tahu diri. Tata, Putri aku minta maaf ya. Selama ini aku selalu
nyalahin kalian terutama Putri aku udah nganggep kamu berkhianat. Aku anggep
kalian duri dalam daging, serigala berbulu domba. Maafin aku! Dan aku juga
minta maaf yang sedalam-dalamnya ke Kevin. Vin, aku sadar aku salah besar. Aku
udah punya kamu, tapi aku malah suka sama Fernando. Aku udah nyia-nyiain kamu
maafin aku Vin. Aku tahu hati kamu ancur banget waktu aku berpaling. Aku udah
nodai hubungan kita.aku yang bodoh pergi ninggalin kamu. Maafkan aku..”
Christie meminta maaf kemudian air mata menetes di pipinya.
“Ga
papa Beb. Ga ada orang yang sempurna. Semua orang pasti pernah salah. Aku
sayang kamu Beb. Aku berapa kali pun kamu lakuin itu ke aku, aku nggak akan
nglakuin itu ke kamu. Aku sayang sama kamu. Aku bakal bahagia asal kamu juga
bahagia. Jangan menangis hanya karena penyesalan yang tak berujung. Karena
penyesalan yang tak berujung tak membuatmu maju namun membuatmu tetap di suatu
posisi atau bahkan bergerak mundur dan terpuruk.” Kevin pun merangkul Christie.
“Aku
dan kembaranku sekarang senang karena bisa melihat kalian berbaikan dan hidup
bersama dengan bahagia. Kan kalo gini kita bisa seneng-senang bareng. Yaudah
hapus air mata kalian dan mari makan!” Seru Ferdinand kegirangan.
Mereka
semua pun makan bersama dengan girangnya.
Dan
singkat cerita akhirnya Fernado pun berpacaran dengan Putri yang selalu setia
padanya. Dan pastinya Ferdinand dapat menjadi satu dengan pujaan hatinya Tata
yang tiada tandingannya di hati Ferdinand. Mereka berenam menjadi sahabat yang
solid, kompak dan tak terpisahkan. Mereka adalah sahabat namun juga pasangan
kekasih.
Mereka
semua membutuhkan cinta dan persahabatn dalam waktu yang sama. Cinta dalam
persahabatan. Dan persahabatan dalam cinta. Karena bila keduanya berjalan
beriringan maka semua akan lebih indah daripada apa yang kita bayangkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar